Di dalam situasi
bergejolak sekarang ini di Timur Tengah, bangsa Indonesia sebetulnya
memiliki peranan besar dalam hal mendamaikan perdamaian di Timur Tengah.
Hal ini pernah dibuktikan ketika Letnan Jenderal (Purn) Rais Abin, yang
dulunya berpangkat Mayor Jenderal
memimpin pasukan perdamaian PBB di Timur Tengah menengahi konflik antara Mesir dan Israel. Itu terjadi pada tahun 1976-1979.
Sebagai seorang Panglima, Rais Abin melaporkan keberhasilannya mengajak kedua belah pihak, Israel dan Mesir duduk di meja
memimpin pasukan perdamaian PBB di Timur Tengah menengahi konflik antara Mesir dan Israel. Itu terjadi pada tahun 1976-1979.
Sebagai seorang Panglima, Rais Abin melaporkan keberhasilannya mengajak kedua belah pihak, Israel dan Mesir duduk di meja
perundingan, kepada Sekjen PBB. Sebelumnya kedua belah pihak enggan
berdamai. Rais Abin membenahi segala kesulitan di lapangan dan
melaporkannya kepada Sekjen PBB yang waktu itu dijabat Kurt Waldheim.
Setelah mendengar segala sesuatunya sudah ditanggulangi Panglima Rais
Abin, ditindaklanjutilah perjanjian perdamaian terkenal antara Israel,
Mesir yang ditengahi Amerika Serikat itu. Perjanjian itu kemudian
dikenal dengan Perjanjian Camp David. Mungkinkah nama besar bangsa ini
suatu ketika akan terulang? Semoga apa yang Rais Abin lakukan menjadi
contoh bagi putera puteri bangsa yang lain.
Pembicara:Dr.Saafroedin Bahar (Pengamat Militer), Dra.Jaleswari Pramodhawardani,M.Hum (Peneliti LIPI), Dr.Rushdy Hoesein (Sejarawan) dan Dasman Djamaluddin,SH,M.Hum (Penulis Buku). Moderator: Dra.Sastri Y Bakry, Akt,MSi (Novelis/Aktivis Perempuan)
PENDUKUNG : PENERBIT BUKU KOMPAS, LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA, MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL, MAJALAH RENVOI
Pembicara:Dr.Saafroedin Bahar (Pengamat Militer), Dra.Jaleswari Pramodhawardani,M.Hum (Peneliti LIPI), Dr.Rushdy Hoesein (Sejarawan) dan Dasman Djamaluddin,SH,M.Hum (Penulis Buku). Moderator: Dra.Sastri Y Bakry, Akt,MSi (Novelis/Aktivis Perempuan)
PENDUKUNG : PENERBIT BUKU KOMPAS, LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA, MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL, MAJALAH RENVOI
Komentar